HAL-HAL VIRAL SELAMA SEPTEMBER 2018
Apa kabar??
Gak kerasa ya, udah 3/4 tahun dilewati.
Seperti biasa, kalo udah di penghujung bulan gini selain nunggu kiriman sampai, ya nunggu update-an terbaru blog ini.
Kali ini ada beberapa hal viral yang mungkin masih terngiang di benak, jadi selamat membaca.
1. Lagu Abdullah
“Saya akan menyanyikan lagu Abdullah”
Kalau mendengar kalimat ini pasti sebagian
masyarakat langsung teringat pada video yang belakangan menjadi viral di media
sosial. Iya, beberapa minggu kemarin kita dihibur oleh satu buah video yang
cukup membuat gemas. Video tersebut adalah video menyanyi seorang gadis kecil
bernama Davina dengan ditemani teman bermainnya, Ntri. Lagu yang dinyanyikan
oleh Davina sendiri adalah lagu berjudul Kisah Sang Rasul ciptaan ketua FPI
Habib Rizieq. Lagu ini biasanya sering dinyanyikan pada kegiatan-kegiatan
islami seperti Maulid Nabi.
Dalam video yang mengundang gelak tawa tersebut
Davina terlihat menyanyikan lagu yang disebutnya sebagai lagu Abdullah tersebut
dengan cukup baik. Pada awalnya, Davina bernyanyi seperti biasa sambil diiringi
suara tepukan dengan Ntri duduk di sebelahnya. Setelah beberapa bait Ntri ingin
mengajak Davina bermain. Karena masih asyik dengan aktivitasnya, Davina tidak
menghiraukan ajakan Ntri. Bagian yang mencuri perhatian adalah pada saat di
ujung video. Ketika Davina masih asyik dengan nyanyiannya, tiba-tiba kilat dan
petir menyambar dari luar rumah. Sontak, karena bunyi gemuruh tersebut keduanya
terkejut dengan diiringi teriakan dari Davina. Setelah video menyebar di media sosial,
keduanya mendadak viral. Bahkan saking viralnya video mereka, banyak warganet
yang membuat parodi dari video tersebut.
2. Bahasa Anak Jaksel
Sumber : twitter.com/handokotjung |
Fenomena Bahasa Anak Jaksel belakangan ini
jadi perbincangan di dunia maya. Istilah ini muncul bukan karena ada bahasa
baru atau semacamnya, tetapi karena ada percampuran bahasa antara bahasan Inggris
dan bahasa Indonesia yang membuat munculnya kalimat yang ‘gado-gado’. Entah dari
mana awalnya, setiap adanya kalimat atau percakapan yang mencampurkan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris pasti orang-orang selalu mengaitkan dengan anak
Jaksel atau Jakarta Selatan.
Jika dilihat dari beberapa kalimat yang
sering muncul di berbagai media sosial, mereka hanya mengganti beberapa kata
saja sehingga terkesan lebih “kebarat-baratan” dibandingkan hanya menggunakan
bahasa Indonesia. Kata-kata yang sering muncul baik pada percakapan ataupun
tulisan diantaranya, which is (yang mana), literally (harfiah), prefer (lebih
suka), actually (sebenarnya), dan masih banyak lagi. Biasanya percampuran kata ini
banyak dilakukan oleh anak-anak muda. Selain itu, di media sosial seperti twitter
pun juga sering digunakan oleh pengguna sebagai hiburan. Meskipun ini masih
digunakan pada komunikasi sehari-hari, kita harus hati-hati supaya tidak
menghilangkan esensi bahasa Indonesia, terutama dalam komunikasi yang bersifat
formal.
e
3. Pengeroyokan Suporter
Dunia olahraga Indonesia kembali berduka. Menjelang
penghujung bulan ini masyarakat dihebohkan dengan berita meninggalnya salah
seorang pendukung tim sepak bola asal Jakarta, Persija. Peristiwa pengeroyokan yang
terjadi di depan Stadion Gelora Bandung Lautan Api ini melibatkan seorang
pendukung Persija Jakarta dengan puluhan pendukung Persib Bandung. Hal ini
menjadi perhatian masyarakat karena sampai memakan korban jiwa yaitu seorang
pendukung Persija Jakarta, Haringga Sirila.
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi
pada saat sebelum pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta
pada lanjutan Liga 1. Pada saat itu, Haringga yang seorang Jak Mania (sebutan
bagi pendukung Persija) datang ke Stadion GBLA untuk menonton langsung. Entah bagaimana
awalnya, tiba-tiba Haringga diteriaki oleh para Bobotoh (sebutan bagi pendukung
Persib) sehingga terjadinya pengeroyokan tersebut. Haringga yang seorang diri
pun tidak bisa berbuat banyak untuk menghindari amarah dari puluhan Bobotoh di
lokasi. Dari beberapa video amatir yang beredar, terlihat betapa biadabnya
mereka mengeroyok Haringga hingga meninggal dunia. Setelah kejadian tersebut
pihak kepolisian langsung bergerak cepat menangkap para pelaku. Hasilnya, dari
banyaknya pelaku, polisi berhasil menetapkan 8 orang sebagai tersangka utama
pengeroyokan tersebut dengan 2 orang yang di bawah umur. Pesan yang dapat
diambil dari kasus ini adalah jangan terlalu fanatik pada sesuatu, jangan sampai
membuat gila.
Beberapa bulan terakhir Indonesia masih
rawan bencana. Setelah bulan lalu Lombok diguncang gempa yang cukup dahsyat, kali
ini kota Palu dan Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah yang terkena gempa. Gempa
dahsyat berkekuatan 7,7 mengguncang Palu, Donggala dan sekitarnya hingga
membuat panik warga. Saking kuatnya, gempa ini sampai menimbulkan Tsunami
setinggi 0,5 sampai 1,5 meter. Terjadinya gempa ini disebabkan karena
pergeseran sesar Palu-Koro secara mendatar. Seperti gempa-gempa besar lainnya,
di Palu, Donggala dan sekitarnya masih sering terjadi gempa susulan setelah
gempa utamanya.
Hingga minggu (30/9) siang, total korban
meninggal dunia adalah 832 orang dengan rincian 821 orang di Palu dan 11 orang
di Donggala. Sementara untuk korban luka ratusan orang dan pengungsi mencapai
belasan ribu orang. Dalam keterangan terakhir, BNPB menyebut korban luka 540
orang dan pengungsi 17 ribu orang. Selain memakan korban jiwa, gempa
Palu-Donggala ini juga menyebabkan beberapa saluran komunikasi terputus
sehingga kerabat korban di luar daerah lokasi gempa sulit menerima kabar dari
anggota keluarga mereka yang ada di lokasi kejadian.
Mungkin itu aja hal-hal viral selama bulan
September 2018 ini. Gue harap kalian dapat menikmati tulisan kali ini. jika
kalian masih ada penambahan atau apapun, silakan tinggalkan di kolom komentar
atau di beberapa akun media sosial gue.
Facebook : Vebri Franx Andova
Komentar
Posting Komentar